Ahli Teknologi : akan selalu ada pekerjaan yang tidak akan bisa digantikan oleh teknologi, karena membutuhkan manusia di dalamnya.

Malang, Alih-alih memusnahkan lapangan pekerjaan bagi manusia karena kemajuan teknologi, justru kecanggihan zaman memunculkan lebih banyak lapangan pekerjaan yang baru. Instansi pendidikan pun turut mengambil peran dalam mencetak lulusan sesuai dengan kebutuhan saat ini dan  mendatang.

Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang, menyadari betul bahwa tingkat persaingan baik lokal maupun secara internasional akan semakin ketat. Itu sebabnya mengapa manusia harus jeli melihat peluang yang ada.

Seiring dengan perkembangan teknologi, pekerjaan tidak akan pernah sama. Akselerasi teknologi dan pola pikir budaya akan mengubah cara dunia bekerja. Dalam dunia bisnis, perusahaan membutuhkan campuran tenaga kerja yang fleksibel dan terdistribusi. Pada saat yang sama, pekerja menuntut lebih banyak kebebasan, mobilitas, dan keseimbangan.

Bagus Kristomoyo Kristanto S.Kom., M.MT., Koord. Unit Proyek Teknologi dan Informatika (ProTIK) di STIKI, meyakini bahwa akan selalu ada pekerjaan yang tidak akan bisa digantikan oleh teknologi, karena membutuhkan manusia di dalamnya.

Artinya, ada kemampuan manusia yang tidak bisa digantikan oleh kecanggihan teknologi maupun kecerdasan buatan. Misalnya, kegiatan pengambilan keputusan atas suatu kebijakan, menganalisa sesuatu, membuat program, memproduksi teknologi itu sendiri dan sebagainya.

“Kita perlu jeli melihat peluang yang ada, dan tentunya peluang tersebut tidak hanya ada secara lokal tetapi juga bisa secara internasional. Selain itu saya percaya, ada pekerjaan yang tidak akan bisa digantikan oleh teknologi, karena ada human being di dalamnya,” ungkap Bagus kepada Radius.

Ahli Teknik Informatika itu juga membuktikan bahwa teknologi bukan hanya sekadar alat tetapi juga bisa dijadikan solusi. Misalnya, dalam salah satu program unit ProTIK, yang ia garap bersama Tim Gisua dari Eropa saat Bulan Ramadhan 2022 lalu, yaitu Mind-Opening Ramadan With Global Staffing Support 2.0.

Kata “Mind-Opening” yang tersemat bukan hanya sekedar judul. Pasalnya, masih banyak hal-hal tersirat seputar teknologi dan peluangnya yang belum dimengerti oleh banyak orang awam. Padahal, kesempatan akan selalu ada dan terbuka untuk siapapun. Bagi Bagus, setidaknya proyek ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dengan menambah jejaring yang sudah disediakan STIKI Malang.

Dengan memanfaatkan jejaring, relasi, dan teknologi, program ini memiliki konsep berbagi pengalaman dan menginformasikan adanya kesempatan untuk anak muda khususnya di Malang untuk bisa bekerja di perusahaan internasional.

Saat ini, Global Staffing Support (GISUA) sedang membuka berbagai macam lowongan baik bidang bisnis maupun ICT. Tentunya, ini menjadi peluang yang harus segera dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menambah pengalaman sekaligus menjaja ilmu secara optimal. Mengingat kesempatan ini dapat membuat para pelamar yang memenuhi kriteria akan bekerja di perusahaan internasional sehingga dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai proyek dan pekerjaan yang ada disana.

“Teknologi membuka banyak lapangan pekerjaan, dimana kita perlu melihat peluang yang ada. Selain itu, supaya kemampuan kita sesuai dengan kebutuhan, kita perlu meningkatkan kemampuan diri kita agar tidak tertinggal,” jelas Bagus.

Acara ini terbagi menjadi 2 kali sesi yaitu pada 8 April dan 22 April lalu. Karena dilakukan hybrid, menyesuaikan jadwal dengan para klien serta perbedaan jam antara Indonesia, dan Eropa menjadi tantangan tersendiri.

Untuk mencetak kemampuan sumber daya manusia (SDM), STIKI tidak berpangku tangan begitu saja. Program pengembangan kemampuan softskill bagi mahasiswa telah dilakukan secara berkelanjutan, demikian pula akan penguasaan hardskill.

Melalui berbagai macam program penguasaan teknis yang telah dilakukan, STIKI Malang telah bekerjasama dengan berbagai industri untuk melibatkan mahasiswa melalui program magang, maupun project secara independen pada level nasional maupun internasional. Dimana program kerjasama telah dilaksanakan sejak 2018, dan saat ini program ini tetap dilakukan sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Ristek RI.

Proyek kerjasama dengan GISUA, dilaksanakan dalam upaya mengakomodasi kebutuhan pasar global khususnya di eropa, pada bidang bisnis ataupun ICT, dengan penyediaan SDM unggul yang mampu bersaing secara global. Talent yang telah melewati seleksi serta terpilih dapat melaksanakan pekerjaan dengan model remote dari Kota Malang dengan base camp di STIKI Malang, ataupun melakukan pekerjaan dari kota lain di seluruh Indonesia. Hingga saat ini Gisua telah memiliki jejaring kerjasama dengan banyak perusahaan di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus pada bidang ICT, STIKI Malang membuka kesempatan bagi generasi muda untuk bersama-sama bergabung mengembangkan kompetensi, dan kreativitas yang sesuai akan kebutuhan masa depan.  STIKI Malang memiliki komitmen untuk menyiapkan lulusan yang mampu dan siap berkompetisi di era globalisasi. Informasi kegiatan di STIKI Malang, silahkan mengunjungi website www.stiki.ac.id