Dalam Lomba Ketrampilan Siswa Berkebutuhan Khusus tingkat provinsi yang digelar di kota Batu beberapa waktu lalu, salah satu mahasiswa STIKI Malang Ghulam Najmudin mengaku terkejut. Pasalnya saat menjadi juri dalam acara ini, dirinya dan 2 orang juri lainnya dibuat terkagum kagum dengan hasil prakarya lampion dan cinderamata berbahan sampah daur ulang hasil karya para siswa berkebutuhan khusus.
“Dari 35 peserta itu kami kebingungan memilih yang terbaik, karena saya saja dari anak desain waktu melihat tidak percaya begitu ini karya dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Saya tidak menemukan karya seperti itu saat mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari saya,” tukas mahasiswa angkatan 2017 ini.
Dirinya terkagum-kagum dengan karya para ABK yang notabene memiliki berbagai keterbatasan, namun mampu menghasilkan karya yang luar biasa. 35 orang peserta ini memperebutkan 6 kategori juara yakni juara 1, 2, dan 3 serta juara harapan 1, 2, dan 3. Nantinya juara pertama dalam lomba ini akan mewakili Jawa Timur untuk berkompetisi di tingkat nasional.
Ghulam sendiri saat ini tengah mengajar prakarya di sebuah SMK di Malang dan memiliki usaha di bidang yang sama. Bahkan usahanya juga sudah memiliki legalitas dan patut diperhitungkan. “Tidak mudah ya memang (kuliah, mengajar, mengelola bisnis) tapi saya rasa semua orang juga mengalami ketidakmudahan ini.” Terangnya.
Meskipun tidak mudah dalam membagi waktu antara berkuliah, mengajar dan mengelola usaha, namun dia berharap para ABK ini nanti mampu juga membuat usaha sendiri di bidang prakarya atau bidang lain dengan tetap memiliki gelar akademik yang kredibel. Ia juga membagikan sedikit tips untuk para siswa atau mahasiswa yang ingin memulai sebuah usaha.
Menurutnya untuk memulai mencari penghasilan sendiri harus dimulai sebelum lulus sekolah atau kuliah. “Malu kan SMA 3 tahun kuliah 4 tahun total 7 tahun kita mengemis pada orang tua. Pola pikir untuk bekerja atau usaha setelah lulus itu harus diubah, harus sudah bisa survive sebelum kuliah. Pokoknya satu jangan takut apapun.” imbuhnya.
Jika seseorang sudah mampu survive bahkan sebelum lulus, maka menurutnya gelar akan menjadi penghias kesuksesan. Gelar ini nantinya juga akan sangat penting untuk mempermudah legalitas usaha bahkan tak jarang gelar juga mempermudah seseorang mendapat ‘pengakuan’ di masyarakat
Leave A Comment