STIKI, Malang – Entah sampai kapan pandemi virus corona alias covid-19 ini akan berakhir. Kondisi sosial dan juga ekonomi masyarakat saat ini juga tiap hari kian tidak menentu. Meskipun PSBB sudah dilonggarkan di berbagai kota di Indonesia bahkan beberapa negara di dunia, namun demikian hal ini tidak bisa serta merta mengembalikan kondisinya seperti semula sebelum pandemi terjadi. Banyak pihak yang harus menggerakkan kembali perekonomian kita.

Salah satu yang paling mampu dan digadang gadang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Indonesia adalah para entreprenur. Maka dari itu, tidak ada salahnya kan jika mahasiswa turut berpartisipasi mendukung perekonomian dengan memulai menjadi entreprenur. Lalu di kondisi yang serba sulit ini peluang apa yang bisa dikembangkan oleh mahasiswa?

Dalam acara webinar “Entrepreneur and Sociopreneur Sharing Session with Vania Santoso“, Vania yang menggeluti entrepreneur di bidang daur ulang limbah ini mengungkapkan banyak ilmu yang bisa diaplikasikan untuk mahasiswa yang ingin memulai bisnis. Salah satu langkah awal paling pertama tentunya adalah menentukan produk apa yang akan dijual.

“Bikin produk itu harus melihat kebutuhan pasar jangan cuma keinginan pribadi. Kalau kalian mengikuti keinginan tapi tidak melihat kebutuhan maka akan susah diterima pasar.” Tukas Vania.

Jika sudah melihat kebutuhan pasar, maka kita harus memikirkan fokus dari pasar tersebut seperti apa. Ia mencontohkan pasar untuk barang-barang daur ulang miliknya dibagi menjadi 2 jenis.

“Kalau pasarnya sudah jelas harus membuat 2 hal berbeda tergantung pasar gimana, fokusnya dimana. Kalau pasar produk saya ada 2 kategori, pertama pasar orang-orang yang belum terlalu aware dengan kerajinan daur ulang jadi mereka suka barang yang tidak terlihat kalau itu hasil daur ulang. Sedangkan yang jenis pasar kedua adalah masyarakat yang sudah aware dengan pentingnya daur ulang sehingga mereka memang maunya barang yang terlihat jelas kalau itu barang daur ulang.” imbuhnya lagi.

Setelah mengetahui 2 hal tersebut diatas, sebagai entrepreneur pemula mahasiswa harus membuat prototype asli untuk dijual dalam jumlah kecil dulu. Hal ini berfungsi untuk test pasar, apakah produk diterima baik atau tidak. (Humas/ Irma)