Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang menggelar acara DKVolution 2.0 selama 2 hari pada tanggal 23-24 Januari 2019.

Pada tahun-tahun sebelumnya, STIKI selalu mengadakan pameran, namun baru menggunakan tema atau brand DKVolution sejak tahun lalu. Tahun ini adalah tahun kedua gelaran DKVolution oleh STIKI Malang.

DKVolution ini merupakan pameran sebagai tugas akhir oleh dosen DKV STIKI Malang. Karya-karya yang dipamerkan di DKVolution 2.0 ini mencakup banyak mata kuliah, antara lain gambar sketsa, nirmana, tipografi, komputer grafis, manajemen desain, dan lain sebagainya.

Menurut mahasiswa semester 3 ini, dengan dipamerkannya karya-karya mahasiswa pada pameran besar ini, ia merasa lebih tertantang. Karena pameran ini merupakan ajang pembuktian, “Bagaimana orang-orang perlu tahu desain kita itu layak nggak dijual di luar sana, atau pantas nggak dilihat atau dipajang di pameran ini.”Kalvin Andika Pratama selaku Divisi Humas pada kepanitiaan DKVolution 2.0 mengungkapkan, pameran ini adalah tugas akhir semester bagi mahasiswa semester 1 (angkatan 2018) hingga semester 5 (angkatan 2016). Dalam pameran ini, semua karya mahasiswa DKV campur baur menjadi satu, ada yang kelompok, adapula yang individu.

Kalvin yang telah mengikuti DKVolution tahun lalu mengakui ada perbedaan yang cukup signifikan di tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika di tahun sebelumnya ia masih mahasiswa baru yang hanya fokus pada karyanya sendiri, tahun ini ia merangkap sebagai panitia pelaksana. Selain itu, DKVolution 2.0 ini sudah jauh lebih baik dibanding pameran di tahun-tahun sebelumnya yang masih sepi pengunjung dan konsepan acaranya masih terlalu monoton.

“Waktu itu, kami masih belum menemukan apa itu DKVolution. Tahun ini memang yang paling beda, jadi ayo coba keluar dari zona nyaman pameran STIKI,” ujarnya.

Bertemakan “Pameran 1001 poster” yang disponsori oleh Myrepublic sebagai exclusive sponsor, dalam acara ini terkumpul 800 poster dari semua angkatan. Namun tak hanya poster yang dipamerkan, melainkan juga tipografi dan karya-karya lainnya. Tak ada tema khusus untuk karya-karya yang dipamerkan, karena semuanya merupakan tugas akhir dari dosen. Oleh karena itu, tema karya bisa berbeda-beda tiap kelasnya sesuai dengan permintaan dosen masing-masing. Seperti contoh, mahasiswa semester 3 yang diajar dosen tertentu mendapat tugas mem-branding sebuah sekolah. Beda dengan kakak tingkatnya, yang ditugasi mem-branding sebuah desa. Sementara itu, mahasiswa baru bisa mendapat tugas untuk menggambar realis.

Total peserta pada DKVolution 2.0 ini ada 274 mahasiswa, yang terbagi atas 15 kelompok mahasiswa angkatan 2016, 80 individu mahasiswa angkatan 2017, dan beberapa mahasiswa angkatan 2018. Meskipun pameran ini merupakan tugas akhir mahasiswa yang statusnya wajib, tak semua karya serta merta dipamerkan. Sebelumnya, ada seleksi terlebih dahulu dari dosen pengampu mata kuliah terkait.

Zaki, salah seorang dosen DKV, menjelaskan bahwa pada setiap mata kuliah praktik mahasiswa dituntut untuk menggelar pameran. Ada 5 tahap perkuliahan DKV yakni DKV 1 sampai DKV 5. Kebetulan di semester genap ini sedang kedapatan DKV 2 dan 4, sehingga mahasiswa semester 3 ditugaskan untuk menampilkan DKV 2 dan mahasiswa semester 5 mendapat tugas DKV 4. Karya yang terkumpul tentu akan dinilai terlebih dahulu atas dasar berbagai faktor sebelum dipamerkan.

“Yang pasti, karya sudah dinilai sebelum acara ini dimulai. Pertama, proses sebelum pameran ini. Dari konsultasinya, dan lain-lain. Tidak ujug-ujug jadi seperti ini. Yang kedua, tampilan booth-nya. Karya-karyanya seperti apa, eksekusinya seperti apa. Perfect atau tidak, kurang rapi atau bagaimana, itu juga jadi penilaiannya,” papar Zaki.

Kelengkapan karya juga menjadi salah satu faktor penilaian. Dosen menuntut mahasiswa untuk mengeluarkan sejumlah karya yang ditentukan dalam satu project. Misalnya project kampung. Untuk satu project kampung, dituntut ada 10 karya yang di antaranya ada maskot, audio visual, dan logo. Kalau lengkap, berarti telah memenuhi standard. Sebaliknya, jika tidak lengkap, juga akan berpengaruh pada penilaian. Proyek desa ini nantinya akan tetap dikembalikan ke desa masing-masing, karena para mahasiswa mencari data ke desa. Ini merupakan proyek nyata, jadi nantinya akan ditunjukkan ke desa. “Jika membuahkan hasil yang baik, maka proyek akan ditawarkan ke desa terkait. Jika masih kurang, akan dikembalikan ke kita,” terang Zaki.

Acara yang telah berlalu satu hari ini terbilang sukses. Pasalnya, pada hari pertama kemarin STIKI berhasil meraup 140 pengunjung yang artinya meningkat dari tahun sebelumnya. Hari ini, jumlah pengunjung diperkirakan akan meningkat karena ada acara puncak yakni Talkshow dan Penampilan Akustik yang akan diisi oleh nama-nama kondang di bidangnya seperti Bodilpunk (founder Dotstruction), Tri Wahyu P (founder Zeroheroes), Galih Babi (musisi dari Brigade07), dan Raymond (personel grup musik Hot New Camp).

Kalvin berharap, acara DKVolution 2.0 akan mendulang kesuksesan yang lebih dibanding tahun lalu.

“DKVolution harus mencapai 3.0, 4.0, 5.0, bahkan lebih. (DKVolution selanjutnya) harus menemukan ciri khas yang beda jauh dari sebelumnya. Ciri khas dari DKVolution jangan sampai menurun, karena kami ini sudah meninggikan. Ke depannya harus terus meningkat,” pungkasnya.