STIKI, Malang – Sejarah budaya bangsa saat ini semakin dilupakan anak muda karena perubahan zaman yang sangat cepat memburu. Hal itulah yang membuat dua orang dosen Desain komunikasi Visual (DKV) Rahmat kurniawan. S.Pd., M.Pd dan Saiful Yahya, S.Sn, M.T, tergerak untuk membuat sebuah media digital untuk menghidupkan kembali sejarah budaya di kalangan anak muda.

Berangkat dari kekaguman mereka terhadap warisan budaya Malang yakni candi yang sekaligus menjadi bukti peninggalan kerajaan Singasari dan Majapahit, mereka mulai melakukan penelitian data sejarah dengan dibantu beberapa mahasiswa . Ditambah lagi mereka juga ingin membumikan lagi sejarah dan kekayaan budaya maupun benda-benda peninggalan sejarah yang beragam.

“Seperti yang kita lihat saat ini kenyataanya, keberadaan candi objek wisata di kota Malang saat ini tidak seramai tempat wisata lainnya. Banyaknya objek wisata alam dan wisata wahana menjadi destinasi utama para wisatawan membuat membuat objek wisata budaya semakin tenggelam.” tukas Rahmat Kurniawan, dosen STIKI Malang ketua dari tim penelitian dihubungi melalui jaringan pribadinya.

Pengumpulan data dan juga pembuatan ‘Penelitian Perancangan Majalah Digital Candi-candi di Kabupaten dan kota Malang berbasis Infografis’ ini sebenarnya sudah dimulai sejak Agustus hingga Desember tahun 2019 lalu. Obyek yang diteliti pun masih terfokus pada candi-candi peninggalan kerajaan Singasari.

“Majalah digital ini berisi tentang sejarah, bentuk, makna, dan pergeseran fungsi bangunan candi di masa lalu dan masa sekarang.” Imbuh Saiful Yahya, dosen sekaligus Kaprodi DKV STIKI Malang.

Saat ini data yang terkumpul masih terbatas, karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Namun kedepannya, keduanya optimis, penelitian ini mampu digunakan sebagai bahan ajar pada mata kuliah Tinjauan Desain untuk program studi DKV di STIKI Malang. Selain itu, luaran penelitian majalah infografis ini akan diajukan untuk didaftarkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) sebagai salah satu produk inovatif. (Humas/Irma)