STIKI, Malang – Kemajuan teknologi memberikan dampak tersendiri bagi dunia medis dalam mendiagnosa kanker. Saat ini alat untuk deteksi kanker memiliki efek pasca tes bagi para penderitanya. Karena model peralatan yang memberikan paparan energi ke tubuh. Hal inilah yang membuat dosen STIKI Malang ini Dr. Evy Poerbaningtyas, S.Si, M.T., tergerak untuk menemukan alat pendeteksi kanker yang tidak memberikan efek apapun bagi penderitanya.

“Awalnya tergerak karena banyak tetangga saya itu terkena kanker payudara, Kesadaran masyarakat utk memeriksa kesehatan payudara terhitung masih rendah .” Tukas Evy ditemui tim humas.

Padahal, Evy menerangkan, pengecekan ini tidak hanya berlangsung sekali tapi berulang kali. Hal ini menurutnya cukup mengkhawatirkan. Untuk itulah ia membuat alat pendeteksi panas yang dipancarkan dari sel kanker di dalam payudara. Dari alat pendeteksi temperatur panas itu, nantinya akan mentransferkan data dalam sebuah aplikasi yang ia buat dan dijelaskan dengan algoritma khusus. Dari perhitungan algoritma inilah nantinya panas tersebut bisa dideteksi apakah panas yang dihasilkan sel tumor atau hanya sel biasa.

“Panas yang dipancarkan antara sel tumor dan benjolan biasa seperti karena menyusui akan memberikan pattern panas yang berbeda. Tumor atau kanker itu memiliki pattern yang teratur, sedangkan kalau benjolan biasa itu dia tidak teratur.” Terangnya.

Untuk melakukan pendeteksian sel, ia memerlukan alat penangkap panas (kamera thermal imaging) dan aplikasi ini. Meskipun memakan biaya yang cukup besar dalam penelitiannya, ia bersyukur sudah disokong oleh 3 institusi besar diantaranya adalah STIKI Malang dalam pendanaan penelitian ini. Penelitian ini sendiri memakan waktu 2 tahun dalam proses penelitiannya.

“Ini sudah jadi ada 5 jurnal. Kedepannya saya masih belum memikirkan untuk komersialisasi tapi untuk masyarakat luas dahulu.” Tutupnya.

STIKI Malang sendiri selalu berupaya untuk mendorong para dosen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat langsung seperti halnya produk yang dihasilkan dosen ini. Tidak hanya memberikan manfaat, namun STIKI Malang ingin memberikan bukti nyata bagi masyarakat bahwa institusi pendidikan tinggi tidak hanya berkontribusi bagi di dalam lingkungan kampus saja namun juga memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat. (Humas/ Irma)

(Humas/ Irma)