STIKI, Malang – Pandemi covid-19 alias virus korona yang melanda hampir seluruh dunia ini memang membawa perubahan yang sangat besar dalam berbagai lini kehidupan. Perubahan ini juga sangat berdampak pada sektor pendidikan, dimana para tenaga pendidik dan murid tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka selama lebih dari 3 bulan lamanya.
Selama beberapa bulan belakangan hampir sebagian sekolah di Indonesia menutup akses belajar di sekolah bagi para siswanya begitu pula pada hampir seluruh perguruan tinggi. Seluruh kegiatan belajar mengajar hingga ujian sekolah pun harus dilakukan secara daring. Hal ini tentunya membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.
Nyatanya hal ini tidak hanya dirasakan di Indonesia. Hal inilah yang membuat International webinar series ke #4 mengupas tuntas dampak dan juga solusi dari adanya pembelajaran dengan sistem online ini. Pemateri berasal dari dalam dan luar negeri yang sudah handal di bidangnya seperti Dr. Armando D. Junio dari Pangasinan State University Filipina yang membahas pendagogy learning competency dan Jozua F. Palandi, M.Kom dosen STIKI Malang yang membahas dampak-dampak dari belajar e-learning mengupas tuntas acara ini.
“E-learning harus benar-benar didesain sempurna sebelum digunakan untuk mengurangi berbagai resiko yang mungkin akan ditimbulkan.” Ungkap Jozua F. Palandi.
Sebenarnya pendidikan jarak jauh ini sendiri memang tidak hanya menimbulkan efek negatif, ada beberapa efek positif juga yang diberikan. Diantaranya adalah meningkatkan komunikasi tradisional yang selama ini sudah dilakukan.
“Selama ini memang lingkungan belajar masih itu-itu saja, ini tentu memberikan pengalaman baru pada murid, dimana mereka merasakan lingkungan belajar yang baru.” Tukas Dr. Armando.
Mereka juga berharap, meskipun saat ini teknologi menjadi tonggak utama kegiatan belajar mengajar, setiap komponen pelajar dan juga pengajar bisa bertanggung jawab penuh atas keleluasaan belajar dengan sistem jarak jauh ini.