Perkembangan teknologi dan informasi diwujudkan dalam berbagai bentuk salah satunya aplikasi digital. Ragam aplikasi diciptakan, tidak hanya yang berfungsi untuk kesenangan semata saja, tetapi juga yang memiliki kemanfaatan dalam keseharian.
Salah satu permasalahan orang yang tinggal ataupun baru pindah kontrakan adalah tidak memiliki kenalan tukang yang dapat dipercaya. Tak jarang, rumah tiba-tiba mengalami kerusakan atau bocor, sementara penghuni rumah tidak memiliki ketrampilan pertukangan.
Mencari tukang untuk memperbaiki rumah bukan hal yang mudah jika hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut. Ketika mendapatkan tukangpun belum tentu dapat dipercaya.
Dirta Putra Anggara, seorang mahasiswa STIKI Malang, melihat dan mendengar sendiri bagaimana saudaranya kesulitan mencari tukang saat keadaan mendesak. Bersama rekan sekampusnya, Febri Yohanes Aldi & Rhesal Mahadiyanto, dan satu teman lagi dari luar kampus, berinisiatif untuk memecahkan masalah ini menggunakan teknologi digital yang dipelajari mereka.
Berkaca pada temannya yang telah sukses membangun startup, Dirta terus memacu dirinya. Baginya, kalau orang lain bisa, saya juga pasti bisa. Kampusnya, STIKI, mempunyai berbagai infrastruktur IT yang memudahkan Dirta dan teman-temannya mengerjakan project mereka.
Proses pengerjaan project yang dinamakan Benerin ini dimulai dari November 2016. Dari hasil observasi dengan beberapa tukang, didapatkan banyaknya masa nganggur karena sepi order. Sementara di sisi lain, banyak calon pelanggan yang kebingungan mencari tukang.
Pada awalnya, project ini mengandalkan BBM dan Line sebagai media promosi. Laman Benerin (benerin.me) menyusul kemudian diluncurkan pada Maret 2017.
Supply dan Demand
Project Benerin dimaksudkan untuk mempertemukan permintaan dan penawaran terkait jasa pertukangan. Para tukang sebagai mitra Benerin mendapatkan order-an yang pasti. Pelanggan mendapatkan kemudahan mencari tenaga perbaikan rumah.
Berbeda dengan kebiasaan konvensional, Benerin telah memverifikasi semua mitra tukang terlebih dahulu. Ini artinya semua mitra yang direkrut mendapat jaminan dapat dipercaya dan memiliki kapabilitas di bidangnya.
Dengan menggunakan sistem rating, setiap tukang didorong untuk terus meningkatkan kemampuan dan pelayanan mereka. Bila mendapatkan rating yang jelek, tim Benerin akan memverifikasi dan mengevaluasi kemitraan dengan tukang yang bersangkutan.
Kelebihan lainnya, pelanggan sudah mengetahui detil harga di awal pemesanan. Transparansi seperti ini membuat pelanggan lebih nyaman bertransaksi.
Pembayaran untuk sementara masih menggunakan sistem manual, yaitu bayar tunai. Ke depan direncanakan adanya pilihan pembayaran dengan e-money.
Dirta berharap project ini terus bertumbuh dan semakin banyak dikenal orang. Dia juga mendorong teman-teman lainnya untuk terlibat dengan berbagai komunitas terutama di bidang IT. Dengan banyak bertukar pikiran, pola pikir mahasiswa menjadi lebih luas dan matang. (ard)
Leave A Comment