STIKI, Malang – UMKM memang sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak apalagi di tengah masa pandemi yang serba tidak menentu seperti saat ini. Salah satunya adalah dari segi desain kemasan yang harus mengikuti tren pasaran, dimana tidak hanya konsep dan estetikanya saja yang difokuskan namun juga harus memiliki daya jual tinggi.
Untuk itulah “Mbois Clinic” kembali digelar sebagai wadah mahasiswa DKV se-Malang raya untuk berkreasi sekaligus membantu para pemilik UMKM untuk berkembang di masa pandemi saat ini. Acara yang diinisiasi Malang Creative Fusion (MCF), Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI), Dinas Koperasi kota Malang, dan disponsori oleh Bank Indonesia ini membuka banyak kesempatan baru bagi mahasiswa DKV se-Malang untuk mengembangkan skill mereka.
“Menurut saya ini kesempatan yang bagus, anak-anak bisa mengembangkan potensi dan kemampuan mereka, selain itu UMKM di sektor makanan dan minuman juga terbantu oleh acara ini dengan adanya desain kemasan yang menarik dan punya daya jual tinggi.” Ujar Dosen DKV STIKI Malang sekaligus anggota ADGI Malang, Mahendra Wibawa, S.Sn, M.Pd.
Dalam acara yang digelar di Hotel Harris Malang ini, 3 mahasiswa STIKI Malang juga didapuk untuk mewujudkan ide mereka dalam desain kemasan 3 UMKM yang berbeda. 3 mahasiswa ini adalah Ana Utami Nur Rahman, Yogi Pratama, dan Arya Dharma Pangestu.
“Kami membuat desain untuk 3 UMKM berbeda ada Ayam Hot Lava, Samgo dan satu percetakan. Meski hanya diberi waktu 3 hari untuk membuat desainnya, kami bersyukur dari pihak UMKM sangat antusias dengan hasil desain buatan kami.” Tukas Ana, dihubungi melalui jaringan pribadinya.
Tak hanya terbantu karena memiliki desain kemasan produk baru, pihak UMKM juga antusias saat melihat hasil desain untuk kali pertama yang dinilai sangat aestetik dan juga menarik bagi para konsumen mereka. Bahkan hingga saat ini para mahasiswa STIKI Malang ini masih membuatkan desain untuk ketiga UMKM ini secara komersil. (Humas/ Irma)