Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang menggelar pelatihan e-commerce pada Selasa (12/2/2019) lalu di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Malang.

Dengan menyasar UMKM, peserta dari UMKM diberi pendidikan dan pelatihan (diklat) pada tahun 2020 untuk penggunaan digital marketing, yang meliputi e-commerce dan e-marketing. Saat ini, Dinas Koperasi Jawa Timur sudah mulai menyusun kerangka pembelajarannya dalam bentuk e-learning. Sebelumnya telah diadakan pertemuan pertama dengan e-learning yang dihadiri oleh UMKM serta kepala koperasi se-Jawa Timur. Pada pertemuan tersebut, para peserta berpendapat bahwa e-learning tidak akan berjalan karena mereka berpikir bahwa UMKM adalah semata-mata soal produk. Akhirnya, penyelenggara memutar kemudi untuk mengalihkan metode e-learning menuju pelatihan tatap muka untuk materi e-commerce dan e-marketing.

STIKI turut mempersiapkan pelatihan ini dengan meninjau dan memberi masukan untuk modul yang disusun oleh Dinas Koperasi Jawa Timur. Menurut Meivi Kartikasari, S.Kom., M.T., Kepala Pusat Pelatihan Teknologi Informasi dan Komputer (PPTIK) STIKI Malang, peninjauan ini sangat diperlukan mengingat materi akan disampaikan beberapa kali dalam waktu yang berurutan. Hal ini untuk menghindari tumpang tindih di antara materi dan waktu pelaksanaan.

Pada pertemuan selanjutnya, peserta yang akan mengikuti pelatihan adalah pebisnis UMKM. Rata-rata, mereka telah mengenal digital marketing namun belum mampu mengoptimalisasinya. Dalam pertemuan sebelumnya tak sedikit UMKM yang mengeluhkan kurangnya sumber daya manusia (UMKM) dalam menerapkan digital marketing. Seperti salah seorang pebisnis UMKM yang bertanya pada Meivi pada saat pemberian materi tentang blog, “Lha kita lho cuma mikir produk. Bagaimana kita menambah kuota/kapasitas? Terus kita disuruh utek (mengotak-atik/mengerjakan digital marketing, Red), kita (pastinya) butuh admin. Terus mahal kalau kita mau pakai framework tertentu. Itu bagaimana?”

Untuk itulah pelatihan ini diadakan. Harapannya, pelatihan ini mampu memberikan solusi untuk kendala-kendala yang dihadapi oleh pegiat UMKM. Namun untuk mengawalinya, rencananya dosen akan turun lapang untuk mendampingi pegiat UMKM tersebut dalam mengotak-atik digital marketing-nya. “Nah, mungkin ke depan ada pengabdian masyarakat (oleh) dosen-dosen yang akan meng-handle untuk memenej blog-blog atau website mereka,” ungkap Meivi.

Ia juga menambahkan, “Kegiatan ini (juga) akan sangat bagus untuk perguruan tinggi. Nanti runtutannya panjang.”

Ia tak menampik, kegiatan ini adalah salah satu ajang unjuk diri/branding bagi perguruan tinggi.

“Sebelumnya, setiap kali saya datang, STIKI tidak disebut sama sekali, yang disebut hanya kampus-kampus besar. Terus akhirnya saya ikut bicara, baru dianggap,” tukas Meivi.